Fixed Spread vs Variable Spread Forex: Mana Pilihan Tepat?

Dalam dunia trading valuta asing (forex), memahami struktur biaya adalah kunci untuk meraih kesuksesan jangka panjang. Salah satu biaya paling fundamental yang dihadapi trader adalah spread, yaitu perbedaan antara harga Bid (harga jual) dan harga Ask (harga beli) suatu pasangan mata uang. Spread inilah yang menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi broker forex.

Ketika Anda membuka atau menutup posisi trading, Anda sebenarnya membayar spread ini. Oleh karena itu, jenis spread yang ditawarkan oleh broker Anda dapat berdampak signifikan pada total biaya trading dan, pada akhirnya, profitabilitas Anda. Secara umum, broker forex menawarkan dua jenis spread utama: fixed spread (spread tetap) dan variable spread (spread mengambang).

Memilih di antara keduanya bukanlah keputusan sepele; ini harus disesuaikan dengan gaya trading, tujuan finansial, dan toleransi risiko Anda. Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan antara fixed spread dan variable spread, menjelaskan cara kerja masing-masing, serta menyoroti kelebihan dan kekurangan keduanya. Kami juga akan memberikan panduan untuk membantu Anda menentukan jenis spread mana yang mungkin lebih cocok untuk Anda.

Memahami Apa Itu Spread dalam Trading Forex

Sebelum menyelami perbedaan antara fixed dan variable spread, penting untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang apa sebenarnya spread itu. Dalam pasar keuangan, setiap aset, termasuk pasangan mata uang forex, memiliki dua harga yang selalu ditampilkan: harga Bid dan harga Ask.

  • Harga Bid: Harga tertinggi di mana pembeli (bidder) siap membeli aset tersebut pada saat ini. Ini adalah harga di mana Anda sebagai trader dapat menjual pasangan mata uang (membuka posisi sell atau menutup posisi buy).
  • Harga Ask: Harga terendah di mana penjual (asker) siap menjual aset tersebut pada saat ini. Ini adalah harga di mana Anda sebagai trader dapat membeli pasangan mata uang (membuka posisi buy atau menutup posisi sell).

Spread adalah selisih antara harga Ask dan harga Bid (Spread = Harga Ask – Harga Bid). Spread ini diukur dalam pips (point in percentage). Misalnya, jika harga Bid untuk EUR/USD adalah 1.12000 dan harga Ask adalah 1.12010, maka spreadnya adalah 0.00010 atau 1 pip.

Spread adalah biaya transaksi yang Anda bayarkan kepada broker setiap kali membuka posisi. Semakin lebar spread, semakin besar biaya per trade yang Anda keluarkan. Sebaliknya, semakin sempit spread, semakin kecil biaya per trade Anda.

Memahami dan memilih jenis spread yang sesuai adalah langkah krusial dalam perencanaan trading, karena spread adalah biaya yang konstan dibayarkan setiap kali transaksi. Ini adalah salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan saat memilih broker forex.

Mengenal Lebih Dekat Fixed Spread (Spread Tetap Forex)

Mari kita mulai dengan memahami jenis spread yang menawarkan kepastian biaya yang lebih tinggi: fixed spread.

Apa itu Fixed Spread?

Fixed spread, atau spread tetap, adalah jenis spread di mana selisih antara harga Bid dan harga Ask tetap konstan, terlepas dari kondisi pasar. Artinya, apakah pasar sedang tenang, sangat fluktuatif, atau ada rilis berita penting, spread untuk pasangan mata uang tertentu akan tetap pada level yang telah ditentukan oleh broker.

Cara Kerja Fixed Spread

Broker yang menawarkan fixed spread biasanya mengambil posisi yang berlawanan dengan trader mereka (seringkali model dealing desk atau market maker). Broker menjamin spread tertentu kepada klien dan mengelola risiko fluktuasi spread di pasar interbank sendiri. Jika spread di pasar interbank melebar, broker mungkin menyerap sebagian biaya tersebut untuk menjaga spread tetap konstan bagi klien mereka.

Namun, meskipun spreadnya “tetap”, broker fixed spread kadang dapat menahan eksekusi order Anda atau menawarkan harga yang berbeda dari yang Anda minta. Ini dikenal sebagai ‘requote’ atau ‘re-quotation’. Jika Anda menerima requote, Anda harus memutuskan apakah akan menerima harga baru atau membatalkan order.

Kelebihan Menggunakan Fixed Spread

Menggunakan fixed spread menawarkan beberapa keuntungan menarik, terutama bagi trader tertentu:

  • Kepastian Biaya Trading: Kelebihan terbesar adalah Anda tahu persis biaya transaksi untuk setiap trade, terlepas dari kondisi pasar. Ini membuat perhitungan profit dan loss per trade menjadi sangat mudah dan dapat diprediksi.
  • Perencanaan Lebih Mudah: Biaya yang dapat diprediksi sangat membantu perencanaan strategi trading, terutama untuk strategi yang melibatkan banyak trade kecil. Kepastian biaya per trade ini bisa disukai oleh scalper yang membutuhkan biaya transaksi yang konsisten.
  • Ideal Saat Berita Penting atau Volatilitas Tinggi: Saat ada rilis berita ekonomi penting atau peristiwa geopolitik yang menyebabkan volatilitas pasar melonjak, spread di pasar interbank biasanya melebar drastis. Broker fixed spread menjamin spread Anda tetap, melindungi Anda dari pelebaran spread ekstrem ini. Ini menjadikan fixed spread sering dianggap sebagai spread terbaik untuk news traders.
  • Cocok untuk Pemula: Bagi trader yang baru memulai, kepastian dan kesederhanaan fixed spread sangat membantu. Mereka tidak perlu khawatir tentang biaya yang tiba-tiba melonjak saat pasar bergejolak, memudahkan fokus pada pembelajaran dan eksekusi strategi dasar. Fixed spread sering dianggap sebagai spread terbaik untuk pemula karena prediktabilitasnya.

Kekurangan Menggunakan Fixed Spread

Di samping kelebihannya, fixed spread juga memiliki kekurangan:

  • Umumnya Lebih Lebar dalam Kondisi Pasar Normal: Untuk menutupi risiko menjamin spread tetap, broker biasanya menetapkan spread tetap sedikit lebih lebar daripada rata-rata variable spread dalam kondisi pasar yang tenang dan likuid. Ini berarti biaya trading Anda mungkin lebih tinggi secara keseluruhan jika sebagian besar trading dilakukan dalam kondisi pasar normal.
  • Potensi Requote: Broker fixed spread mungkin tidak dapat mengeksekusi order pada harga yang diminta, terutama saat volatilitas tinggi, dan akan menawarkan requote. Ini bisa menghambat eksekusi strategi yang membutuhkan entri atau keluar cepat pada harga spesifik.
  • Model Broker Dealing Desk/Market Maker: Broker fixed spread sering beroperasi dengan model dealing desk, di mana mereka mengambil sisi berlawanan dari trade Anda. Bagi sebagian trader, ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi konflik kepentingan.
  • Tidak Tersedia di Semua Instrumen: Broker mungkin hanya menawarkan fixed spread untuk pasangan mata uang utama (major pairs) dan tidak untuk instrumen lain seperti komoditas atau indeks.

Mengenal Lebih Dekat Variable Spread (Spread Mengambang Forex)

Di sisi lain spektrum, kita memiliki variable spread.

Apa itu Variable Spread?

Variable spread, juga dikenal sebagai floating spread, adalah jenis spread di mana selisih antara harga Bid dan harga Ask terus berfluktuasi sesuai dengan kondisi pasar. Spread ini mencerminkan pasang surutnya likuiditas dan volatilitas di pasar interbank.

Cara Kerja Variable Spread

Broker variable spread biasanya beroperasi dengan model non-dealing desk (seperti ECN/STP), meneruskan order klien langsung ke penyedia likuiditas. Spread yang Anda lihat adalah cerminan langsung dari spread di pasar interbank saat itu, ditambah markup komisi kecil atau spread dasar broker. Saat likuiditas tinggi (misalnya, jam trading utama di London atau New York) dan volatilitas rendah, spread cenderung menyempit. Namun, saat likuiditas rendah (misalnya, sesi Asia yang sepi atau saat ada berita besar), spread dapat melebar secara signifikan.

Salah satu risiko yang terkait erat dengan variable spread, terutama saat volatilitas tinggi, adalah slippage. Slippage terjadi ketika order Anda dieksekusi pada harga yang berbeda dari harga yang Anda lihat saat mengklik “buy” atau “sell”. Ini bisa terjadi karena harga bergerak sangat cepat antara waktu Anda mengirim order dan waktu broker mengeksekusinya. Slippage bisa menguntungkan (positive slippage) atau merugikan (negative slippage), tetapi slippage negatif lebih umum terjadi pada order Stop Loss atau saat membuka posisi dalam pergerakan pasar yang cepat.

Kelebihan Menggunakan Variable Spread

Variable spread juga memiliki daya tarik tersendiri:

  • Potensi Spread Sangat Sempit: Dalam kondisi pasar yang tenang dan likuid (misalnya, sesi Eropa dan Amerika Utara), variable spread untuk pasangan mata uang utama bisa sangat sempit, seringkali lebih sempit daripada fixed spread. Ini berarti biaya transaksi per trade bisa sangat rendah.
  • Mencerminkan Kondisi Pasar Riil: Variable spread memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kondisi likuiditas dan volatilitas di pasar interbank. Ini bisa menjadi informasi berharga bagi trader.
  • Seringkali Non-Dealing Desk/ECN: Banyak broker variable spread beroperasi dengan model ECN atau STP, yang dianggap oleh sebagian trader sebagai model yang lebih transparan dan berpotensi mengurangi konflik kepentingan.
  • Tidak Ada Requote (Umumnya): Broker non-dealing desk biasanya tidak memberikan requote. Order Anda akan dieksekusi pada harga pasar terbaik yang tersedia saat itu (dengan potensi slippage).

Kekurangan Menggunakan Variable Spread

Namun, ada juga sisi negatif dari variable spread:

  • Ketidakpastian Biaya: Biaya transaksi per trade tidak pasti dan dapat bervariasi signifikan tergantung kondisi pasar. Ini membuat perhitungan biaya di muka menjadi lebih sulit.
  • Potensi Pelebaran Spread Drastis: Saat volatilitas melonjak (terutama saat rilis berita ekonomi penting atau peristiwa tak terduga) atau likuiditas menipis, spread bisa melebar sangat cepat dan drastis. Ini dapat meningkatkan biaya trading secara tak terduga dan bahkan menyebabkan Stop Loss terpicu pada harga yang jauh lebih buruk dari yang diharapkan.
  • Risiko Slippage: Slippage adalah risiko inheren pada variable spread, terutama saat eksekusi order dilakukan di tengah pergerakan harga yang cepat. Slippage negatif dapat mengurangi potensi keuntungan atau memperbesar kerugian.

Perbedaan Krusial: Fixed Spread vs Variable Spread Forex

Untuk memperjelas perbedaan antara fixed spread dan variable spread, mari kita bandingkan keduanya secara langsung. Berikut adalah ringkasan poin-poin utama yang membedakan keduanya.

Berikut tabel perbandingan ringkas perbedaan fixed dan variable spread:

Fitur Fixed Spread (Spread Tetap) Variable Spread (Spread Mengambang)
Prediktabilitas Biaya Sangat Tinggi (Biaya per trade tetap) Rendah (Biaya per trade berfluktuasi)
Lebar Spread (Rata-rata) Cenderung lebih lebar dalam kondisi normal Cenderung lebih sempit dalam kondisi normal dan likuid
Respons terhadap Volatilitas/Berita Tetap konstan (terlindungi dari pelebaran ekstrem) Melebar drastis saat volatilitas tinggi/berita
Model Broker Umum Dealing Desk / Market Maker Non-Dealing Desk (ECN/STP)
Potensi Requote Ada Umumnya Tidak Ada (Namun ada slippage)
Potensi Slippage Sangat Rendah atau Tidak Ada Ada (terutama saat volatilitas tinggi)
Ketersediaan Instrumen Mungkin terbatas pada pasangan mata uang utama Biasanya tersedia di lebih banyak instrumen

Perbandingan ini menunjukkan bahwa tidak ada jenis spread yang secara inheren “lebih baik” dari yang lain. Pilihan terbaik sangat bergantung pada kebutuhan spesifik dan gaya trading Anda.

Memilih Jenis Spread yang Tepat Berdasarkan Gaya Trading Anda

Sekarang setelah kita memahami karakteristik kedua jenis spread, mari kita bahas bagaimana Anda dapat memilih jenis spread yang sesuai dengan gaya trading Anda. Memilih jenis spread forex yang tepat adalah langkah penting dalam membangun lingkungan trading yang optimal.

Fixed Spread Mungkin Lebih Baik Untuk:

  • Trader Pemula: Prediktabilitas biaya adalah keuntungan besar bagi pemula. Dengan fixed spread, mereka tidak perlu khawatir tentang biaya yang tiba-tiba melonjak atau slippage tak terduga saat masih dalam tahap belajar. Ini membantu mereka fokus pada pemahaman dasar-dasar trading tanpa kejutan biaya yang tidak menyenangkan. Fixed spread sering dianggap sebagai spread terbaik untuk pemula.
  • Trader Berita (News Traders): Trader yang sering berdagang saat rilis berita ekonomi penting akan mendapat manfaat besar dari fixed spread. Karena berita sering menyebabkan lonjakan volatilitas dan pelebaran spread ekstrem di pasar interbank, fixed spread melindungi mereka dari biaya sangat tinggi yang mungkin timbul dari variable spread. Fixed spread memungkinkan mereka masuk atau keluar posisi dengan biaya transaksi yang sudah diketahui di muka, menjadikan fixed spread sebagai spread terbaik untuk news traders.
  • Trader yang Mengutamakan Kepastian Biaya: Jika Anda benar-benar membutuhkan kepastian tentang biaya yang akan Anda keluarkan untuk setiap trade demi perencanaan dan manajemen risiko, fixed spread adalah pilihan jelas.
  • Trader yang Menghindari Slippage: Meskipun fixed spread bisa memiliki risiko requote, ini mungkin lebih disukai daripada risiko slippage signifikan yang terkait dengan variable spread bagi sebagian trader.

Variable Spread Mungkin Lebih Baik Untuk:

  • Scalper (dalam kondisi pasar tertentu): Scalper bertujuan menghasilkan keuntungan dari pergerakan harga yang sangat kecil dan sering membuka/menutup banyak posisi dalam waktu singkat. Dalam kondisi pasar tenang dan likuid, variable spread yang sangat sempit dapat menawarkan biaya transaksi per trade yang jauh lebih rendah daripada fixed spread. Biaya per trade yang rendah ini penting bagi scalper. Namun, scalper harus sangat berhati-hati saat volatilitas tinggi, karena pelebaran spread dan slippage dapat menghapus keuntungan mereka dengan cepat. Variable spread sering dianggap sebagai spread terbaik untuk scalping dalam kondisi ideal.
  • Swing Trader dan Positional Trader: Trader yang menahan posisi selama berjam-jam, berhari-hari, atau bahkan berminggu-minggu biasanya tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi spread jangka pendek. Biaya spread merupakan porsi yang relatif kecil dari potensi pergerakan harga yang mereka targetkan. Mereka lebih cenderung mencari eksekusi order yang baik pada harga pasar saat ini, yang biasanya ditawarkan oleh broker variable spread (model ECN/STP).
  • Trader yang Aktif di Jam Pasar Puncak: Jika sebagian besar trading Anda dilakukan selama sesi London dan New York ketika likuiditas tinggi, Anda akan sering mendapat manfaat dari spread yang sangat sempit dengan variable spread.
  • Trader yang Menginginkan Transparansi dan Model Non-Dealing Desk: Trader yang menginginkan eksekusi langsung ke pasar interbank dan model broker non-dealing desk (ECN/STP) akan lebih cenderung memilih variable spread.

Pertimbangan Lain dalam Memilih

Selain gaya trading, pertimbangkan faktor-faktor berikut:

  • Volume Trading: Jika Anda melakukan volume trading yang sangat besar, bahkan sedikit perbedaan dalam lebar spread bisa berdampak signifikan pada total biaya Anda. Variable spread yang sempit dalam kondisi normal bisa lebih menguntungkan.
  • Frekuensi Trading: Trader yang sangat sering membuka dan menutup posisi akan sangat sensitif terhadap biaya spread.
  • Toleransi Risiko: Seberapa nyaman Anda dengan ketidakpastian biaya yang datang dengan variable spread dan risiko slippage versus kepastian biaya fixed spread dengan potensi risiko requote?
  • Broker: Tidak semua broker menawarkan kedua jenis spread, atau menawarkannya pada semua instrumen. Beberapa broker mungkin menawarkan akun dengan spread tetap, sementara yang lain hanya menawarkan spread mengambang. Kualitas eksekusi dan keandalan broker juga bervariasi.

Kesimpulan: Spread Mana yang Sesuai untuk Anda?

Memilih antara fixed spread dan variable spread adalah salah satu keputusan penting yang akan memengaruhi pengalaman trading Anda. Tidak ada satu jawaban yang “benar” untuk semua orang.

Fixed spread menawarkan kepastian biaya yang tinggi dan perlindungan dari pelebaran spread ekstrem saat berita atau volatilitas tinggi. Ini menjadikannya pilihan menarik bagi pemula yang menginginkan kesederhanaan dan prediktabilitas, serta news trader yang secara sengaja berdagang selama periode volatilitas pasar yang didorong oleh berita. Namun, Anda mungkin membayar spread yang sedikit lebih lebar dalam kondisi pasar normal dan harus siap menghadapi potensi requote.

Variable spread menawarkan potensi spread sangat sempit dalam kondisi pasar tenang dan likuid, yang bisa sangat menguntungkan bagi scalper (dalam kondisi ideal) dan trader volume tinggi yang aktif pada jam-jam sibuk pasar. Jenis spread ini juga sering terkait dengan model broker non-dealing desk yang lebih transparan. Namun, Anda harus siap menghadapi fluktuasi biaya yang signifikan, potensi pelebaran spread drastis saat volatilitas tinggi, dan risiko slippage.

Pada akhirnya, keputusan tergantung pada gaya trading spesifik Anda, frekuensi trading, instrumen yang Anda perdagangkan, toleransi risiko Anda terhadap ketidakpastian biaya dan slippage, serta seberapa penting kepastian biaya bagi Anda.

Cara terbaik untuk membuat keputusan terinformasi adalah dengan memahami pro dan kontra masing-masing jenis spread dan kemudian mempertimbangkan bagaimana hal tersebut selaras dengan strategi dan preferensi pribadi Anda. Banyak broker menawarkan akun demo yang memungkinkan Anda mencoba trading dengan fixed atau variable spread dalam kondisi pasar nyata tanpa mempertaruhkan modal sungguhan. Mengambil waktu untuk menguji kedua jenis spread pada akun demo adalah langkah bijak sebelum membuka akun live.

Dengan pemahaman yang jelas tentang perbedaan antara fixed dan variable spread, Anda kini lebih siap untuk memilih broker dan jenis akun yang paling sesuai dengan kebutuhan trading Anda, membantu Anda mengelola biaya trading secara lebih efektif dan meningkatkan potensi keberhasilan jangka panjang Anda di pasar forex. Untuk membantu Anda menavigasi pilihan ini, Anda bisa memanfaatkan sumber daya ulasan dan perbandingan broker yang menyediakan analisis mendalam tentang biaya trading, termasuk spread, fitur, dan keandalan broker. Pelajari lebih lanjut tentang berbagai broker yang tersedia dan temukan yang paling cocok untuk strategi trading Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *